Berbagai macam penyakit ditularkan oleh bakteri patogen (khususnya bakteri Gram negatif) dan dapat menginfeksi inang. Patogen adalah material maupun organisme penyebab penyakit. Sebelum membicarakan patogen, perlu membahas sistem pertahanan inang.
Sistem Pertahanan Inang
Sistem pertahanan inang dimulai dari lapisan permukaan kulit, saluran pencernaan, respirasi, dan urogenital. Patogen harus bersaing dengan mikroflora (mikroba normal) agar bisa berkoloni di permukaan kulit dan saluran pencernaan. Saluran pencernaan, pernapasan, dan urogenital memiliki lapisan mukosa yang berupa polisakarida dan protein sebagai pelumas dan untuk menahan patogen. Patogen yang terjerat dalam mukosa dapat dikeluarkan dari saluran pencernaan dengan gerak peristaltik atau di saluran pernapasan melalui bersin.
Jika patogen dapat menembus pertahanan permukaan, maka patogen akan menuju jaringan yang lebih dalam dan sistem peredaran darah. Inang memiliki sistem pertahanan non-spesifik seperti transferin, fagosit, komplemen, dan protein pengikat manosa. Sistem pertahanan spesifik meliputi antibodi, makrofag teraktivasi dan sel T.
Faktor utama untuk meningkatkan sistem pertahanan inang adalah nutrisi yang baik untk mendukung sel-sel aktif dari sistem kekebalan tubuh yang terus membelah diri. Penurunan sistem kekbalan tubuh dapat dipengaruhi oleh stress dan usia (usia rawan infeksi yaitu anak di bawah 3 tahun dan usia lebih dari 50 tahun).
Ekskresi dari organ tubuh yang terinfeksi selalu mengandung mikrobia yang menyebabkan infeksi. Jalan keluar bagi mikroba penyebab penyakit biasanya sama dengan jalan masuknya pada tubuh inang. Mikroba patogen diketahui memasuki inang melalui organ-organ tubuh antara lain :
a) saluran pernapasan, melalui hidung dan mulut menyebabkan penyakit saluran pernapasan seperti salesma, pneumonia, tuberculosis
b) saluran pencernaan melalui mulut menyebabkan penyakit tifus, paratifus, disentri, kolera, hepatitis, keracunan makanan
c) kulit dan selaput lendir. Adanya luka meskipun kecil memungkinkan mikroba seperti Staphylococcus yang menyebabkan bisul
d) saluran urogenital
e) darah
Patogenitas Bakteri
Banyak bakteri patogen yang dapat menyerang seluruh bagian tubuh inang, meskipun pada akhirnya akan berkoloni di suatu tempat saja. Bakteri mengeluarkan toksin berupa eksotoksin dan endotoksin.
Eksotoksin merupakan protein bakteri yang diproduksi dan dikeluarkan ke lingkungan selama pertumbuhan bakteri patogen. Ada beberapa cara eksotoksin untuk dapat menimbulkan penyakit. Pertama eksotoksin dikeluarkan ke makanan, akibatnya manusia terserang penyakit asal makanan. Kedua, eksotoksin dikeluarkan ke permukaan mukosa menyerang sel inang atau dapat terbawa ke sistem peredaran darah untuk menyerang jaringan yang rentan. Ketiga, bakteri patogen membentuk abses (luka) dan mengeluarkan eksotoksin untuk merusak jaringan sehingga mempermudah pertumbuhan bakteri.
Endotoksin merupakan lipid A sebagai bagian dari lipoposakarida membran luar bakteri Gram negatif. Ketika bakteri patogen terbenam dalam permukaan sel inang, akan menyebabkan pelepasan senyawa protein seperti komplemen dan sitokin berlebih yang dapat ikut merusak sel atau jaringan inang di sekitarnya.
Bakteri patogen harus dapat menemukan tempat yang cocok untuk melekatkan diri ke sel inang salah satunya dengan menggunakan pili. Pada Escherechia coli memiliki pili tipe 1 untuk dapat melekat pada lapisan mukosa saluran urogenital. Pseudomonas aeruginosa memproduksi biofilm, juga memiliki flagel untuk bergerak menghindari tangkapan mukosa. Pembentukan kapsul (polimer polisakarida) yang membungkus permukaan bakteri patogen untuk melindungi diri dari sel-sel fagosit inang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar