Get Rich !!!
BlOg aP ea,,
Mungkin And Ingin Lihat yang Satu Ini
-
Tangga nada ditulis dengan abjad "A" sampai "G", selain abjad itu ga tau deh tangga yang mana. Ada yang disebut dengan ...
-
Memang bagi pengguna coreldraw versi berapapun sedikit susah dan agak kesulitan bila bekerja menggunakan option standar (dalam hal ini men...
-
Selama ini saia rancu dengan label-label penyakit yang menyerang organ reproduksi wanita. Ada istilah kanker rahim, ada juga yang bilang ka...
-
VIVAnews - Tak hanya Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang bisa berinisatif meluncurkan roket untuk mengantisipasi efek badai Matah...
Atau Mungkin yang Ini ???
-
Bakteri Patogen Merupakan kelompok bakteri parasit yang menimbulkan penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan. Bakteri penyebab penyakit p...
-
A. Arti Definisi / Pengertian Kebijakan Moneter (Monetary Policy) Kebijakan Moneter adalah suatu usaha dalam mengendalikan keadaan ekonomi...
-
Memang bagi pengguna coreldraw versi berapapun sedikit susah dan agak kesulitan bila bekerja menggunakan option standar (dalam hal ini men...
Rabu, 25 Januari 2012
Efek Radiasi Badai Matahari
Ledakan Matahari terbesar dalam 7 tahun terakhir yang terjadi Senin (23/1/2012) pukul 10.59 WIB menyebabkan lontaran massa korona yang akhirnya sampai ke Bumi pada Selasa (24/1/2012) pukul 21.31 WIB.
Sejumlah peringatan berlebihan dikirim lewat Blackberry Messenger dan SMS. Dikatakan bahwa radiasi yang mencapai Bumi tergolong kuat dan masyarakat yang keluar rumah wajib melindungi kulit. Benarkah demikian?
Bahwa ledakan Matahari dan badai Matahari membawa konsekuensi pada radiasi, itu benar. Saat ledakan Matahari terjadi, radiasi dipancarkan ke seluruh angkasa di Tata Surya. Bumi pun dihujani radiasi. Tapi, dampaknya tak seburuk yang dibayangkan.
Todd Hoeksema, astronom Stanford University menuturkan, "Radiasi ultra violet dari Matahari memang meningkat ribuan kali saat ledakan Matahari. Namun, itu di luar atmosfer Bumi. Jumlah sinar ultraviolet yang sampai permukaan sama saja seperti biasa."
"Sinar UV sangat energetic jadi berinteraksi dengan atmosfer, memecah molekul dan mengionisasi atom. Ketika sinar UV bergerak di udara, semakin banyak yang diserap. Kebanyakan diserap pada ketinggian 80-100 mil di atas permukaan," sambung Hoeksema.
Dengan proses tersebut, kata Hoeksema seperti dikutip Life Little Mysteries Rabu (25/1/2012), peningkatan jumlah sinar ultraviolet yang mencapai Bumi sebenarnya sangat minimal alias tak perlu terlalu dikhawatirkan.
Perlindungan kulit seperti yang dimaksud dalam pesan BBM dan SMS terlalu berlebihan. Manusia di Bumi tak perlu panik. Antisipasi dampak badai Matahari langsung terhadap tubuh hanya perlu diwaspadai oleh para astronot di luar angkasa.
Jika pun perlindungan kulit harus dilakukan, langkah itu tak perlu dikaitkan dengan puncak aktivitas Matahari dan badai Matahari.
"Yang menjadi masalah adalah dosis kumulatif dari radiasi UV, bukan peningkatan kecil di sini sana," ungkap Hoeksema. Sinar UV diketahui bisa memicu mutasi genetik dan menyebabkan kanker kulit.
"Karena efeknya kumulatif, saya pikir orang harus memakai tabir surya setiap saat," pungkas Hoeksema.
sumber : space.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar